2.000 Pohon bisa Selamatkan Air Hijaukan Bumi
Infoatjeh.com-Bireuen – Serikat Pekerja PT. Pupuk Iskandar Muda (SP PIM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (UKM PA- LH) ALASKA Universitas Almuslim Matang Geulumpang Dua, Bireuen, menandatangani kontrak kerjasama penanaman 2 ribu pohon Asam Jawa (Tamarindus Indica). Penandatangan kerja sama itu berlangsung di Raw Water Intake (RWI) PT. PIM, di Gampong Blang Mee, Kecamatan Kutablang, Bireuen, Selasa ( 28/05/2013).
Kerjasama kegiatan penghijauan bertemakan “ Selamatkan air, hijaukan bumi,” akan berlangsung dari bulan Mei hingga Juni mendatang. Sebanyak dua ribu pohon akan ditanam di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Peusangan. Mencakup 17 Gampong dalam Kabupaten Bireuen, yakni dalam Kecamatan KutaBlang, Peusangan, Peusangan Selatan dan Peusangan Siblah Krueng.
Menurut ketua umum SP-PIM Dedi Rendra, kegiatan penanaman tersebut adalah bentuk partisipasi nyata serikat pekerja PT PIM dalam menjaga lingkungan khususnya DAS Krueng Peusangan.
“Kita berharap, partisipasi untuk kelestarian alam dan lingkungan ini dapat terus berkelanjutan. Agar cita- cita Aceh hijau dan lestari bisa sama- sama kita wujudkan,” ujar Dedi kepada AtjehLINK usai penandatanganan dokumen kontrak kerjasama dimaksud.
Sementara ketua umum UKM PA- LH ALASKA UNIMUS Zahrul, menyambut baik kerjasama penghijauan dengan perusahaan penghasil pupuk urea yang beroperasi di Krueng Geukuh, Aceh Utara tersebut.
Zahrul menuturkan, pihaknya melaksanakan kegiatan itu sekaligus dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperigati pada setia tangal 5 Juni. Menurutnya, sengaja dipilih DAS Peusangan untuk lokasi penanaman, mengingat saat ini, DAS tersebut dalam kondisi kritis da rusak parah.
Ketua umum UKM PA- LH ALASKA UNIMUS itu yakin, penghijauan sepanjang aliran sungai itu, akan sangat efektif dan bermamfaat dalam rangka menjaga dan merawat daerah aliran sungai Peusangan.
“Semakin hari, kerusakan dan kondisi DAS Peusangan makin memprihatinkan. Begitu pun keadaan alam dan lingkungan Aceh pada umumnya. Maka dibutuhkan partisipasi setiap insan untuk memastikan keberlangsungan DAS Peusangan, disamping itu juga untuk menjaga kelestarian alam Aceh secara keseluruhan,” ujar Zahrul.
Pada kesempatan itu, Zahrul juga meminta kepada Pemerintah, agar memperhatikan keberlangsungan DAS Peusangan khususnya, mengingat aliran sungai itu adalah sumber air bagi banyak masyarakat. Selain berfungsi sebagai penyeimbang antara manusia dan alam. (Ridha.p)
