PAH adalah "Kado Terindah" bagi Partai Hijau Indonesia
“Setahun yang lalu, Partai Indonesia Hijau dideklarasikan di Jakarta. Hari ini, Partai Atjeh Hijau lahir di Aceh, indahnya lagi kehadiran parlok ini diiniasi oleh rakyat Aceh sendiri dalam hal ini penggiat lingkungan di Bumi Seramoe Mekkah dan bukan instruksi atau perintah dari pusat,” ujarnya.
Dalam kata sambutannya, Jon juga juga memaparkan secara sekilas tentang ‘politik hijau’ Indonesia. Menurutnya, untuk ikut berpartisipasi dalam dunia politik, tidak harus melulu berbicara soal politic electoral, tetapi yang terpenting bagaimana setiap individu turut serta berpartisipasi dalam menjaga lingkungan hidup demi masa depan yang ‘hijau’.
“Sudah ada green economy, green design dan lain-lain. Temanya sudah ada tinggal bagaimana kita menerapkan dalam politik hijau demi kesejahteraan rakyat. Yang terpenting bukan pembangunan partainya, melainkan politik dan etika hijau,” ujarnya.
PAH harus menawarkan politik baru, tidak melanjutkan cara-cara politik konvensional yang korup dan menelantarkan ekosistem Aceh. “Politik hijau itu membela keberlanjutan kehidupan, mendukung kearifan lokal dan mendorong partisipasi warga serta menghormati perbedaan demi terwujudnya keadilan sosial,” ujarnya lagi.
Berbicara tentang Partai Atjeh Hijau, bukan hanya untuk kepentingan Aceh semata, tetapi juga untuk Indonesia dan Bumi. “Hutan Aceh adalah salah satu ‘paru-paru’ nasional dan Indonesia termasuk dalam ‘paru-paru’ dunia,” pungkasnya. (Ridha)
Posted by Ridha Putra
on 4:40 AM.
Filed under