Aksi Demo Di Bubarkan Karena Tidak Memiliki Izin

InfoAtjeh.com-Banda Aceh – Puluhan massa yang tergabung dalam Mahasiswa Unsyiah Peduli Rakyat Aceh menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) siang tadi pukul 12.00 WIB.

Namun aksi tersebut berakhir ricuh akibat dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian karena tidak mempunyai izin, Senin (17/06/2013).

Sebelum dibubarkan, mereka sempat berorasi menuntut agar anggota DPRA mengambil sikap atas kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikkan harga BBM. Namun tidak satupun anggota DPRA yang terlihat keluar menemui para pendemo.

Menurut koordinator aksi, T Farhat Wardhana, kebijkan tersebut bukanlah suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan ditambah lagi kenaikan harga BBM selalu didasarkan pada alasan untuk mencabut subsidi BBM yang selama ini dikampanyekan penguasa dengan dalih menghindari devisit belanja negara.

“Masih banyak alternatif lain yang seharusnya bisa dilakukan pemerintah selain menaikkan harga BBM, salah satu alternatifnya adalah dengan menaikkan tarif bea dan cukai dan menghemat belanja negara yang tidak penting. Mengapa pemerintah tidak mengurangi saja anggaran belanja pegawai yang mencapai 35 persen dari jumlah APBN negara ini,” ungkapnya.

Situasi semakin memanas setelah massa mencoba memblokir jalan dengan harapan agar ada anggota dewan yang keluar menemui para pendemo. Namun yang terjadi selanjutnya, polisi membubarkan aksi para mahasiswa karena dianggap tidak memiliki izin.

“Hari ini anggota dewan tidak ada yang keluar menemui kita dan kami dibubarkan paksa oleh polisi. Ini sudah reformasi bukan lagi orde baru dan kami ini mahasiswa bukan penjahat,” tegas koordinator aksi T Farhat Wardhana.

Farhat menambahkan bahwasannya mereka tidak perlu mendapatkan izin untuk dapat melakukan aksi, namun hanya perlu pemberitahuan saja kepada pihak polisi. ”Ini hak kita, hak kita juga diatur oleh Undang-Undang untuk menyuarakan pendapat, bukan seperti ini caranya,” sambungnya. (boy)