La Paloma Pukau Pengunjung Haba Cafe
.jpg)
Penampilan La Paloma malam ini diawali dengan lagu Aceh Lon Sayang berkolaborasi dengan juara bintang radio se-Asean Cut Tika Liana sebagai salah satu penyanyi terbaik di Aceh.
Suasana Haba Cafe lebih khusyuk lagi saat sajak-sajak dibacakan ditengah alunan musik keroncong, bait-baik sajak tersebut menceritakan tentang kondisi sosial negeri Aceh.
Tidak hanya itu, dalam penampilannya, tim orkes keroncong berlambang dua merpati putih itu menyajikan berbagai lagu daerah dalam nada keroncong yang semakin menjadikan keroncong bukanlah dimiliki satu suku saja.
Dede, dosen seni ISI Padang Panjang yang mendampingi rombongan mengatakan jika musik keroncong salah jika itu dikatakan milik masyarakat Jawa saja, lebih tepatnya keroncong itu milik Indonesia dan ia yakin jika dengan musik dapat mendamaikan dan mempersatukan.
Ia menambahkan, kalau penampilan La Paloma di Aceh ini adalah bentuk dari kepedulian pihaknya pada seni di Aceh, khususnya seni musik dan juga bentuk kepedulian pada masyarakat Aceh di bagian selatan dan barat. “Untuk itu panitia juga melakukan penggalangan dana yang akan disumbangkan kepada masyarakat korban banjir,” ujarnya.
Seorang pengunjung menilai jika penampilan ini unik dan kreatif karena berbeda dari biasanya yang menampilkan band dengan aliran musik jaman sekarang, ditambah dengan lagi dengan alunan musiknya yang jarang dipertontonkan di depan umum. (Ridha)
Posted by Ridha Putra
on 2:33 AM.
Filed under
Seni budaya
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0