Mengenal Duta Wisata Aceh Besar
InfoAtjeh.com-SETIAP kabupaten di Provinsi Aceh memiliki sepasang duta wisata. Tugas mereka adalah mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing. Begitu juga dengan Kabupaten Aceh Besar. Dalam seleksi puncak pada 19 Mei 2013 lalu nama Mulia Mardi dan Oky Maghfirah terpilih sebagai Duta Wisata 2013.
Nama Mulia Mardi bagi sejumlah kalangan tak lagi asing. Dia dalah mahasiswa IAIN Ar Raniry Banda Aceh Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah. Mulia yang juga seniman ratoh/tutur ini lahir di Aceh Besar, 9 Maret 1990.
Saat berbincang-bincang dengan ATJEHPOSTcom Minggu, 2 Juni 2013 kemarin Mulia menyatakan kebanggaannya bisa menjadi seorang duta wisata. Baginya menjadi duta bukan sekedar menyandang gelar saja. Namun harus memiliki visi yang bisa membangkitkan semua generasi khususnya para pemuda untuk melestarikan kebudayaan islam. Itulah yang ingin diwujudkannya selama setahun ke depan.
“Ingin membangkitkan semua generasi khususnya muda mudi untuk melestarikan kebudayaan Islam, mengangkat kembali adat dan tradisi Aceh," ujarnya.
Objek wisata di Aceh Besar juga menjadi targetnya. Ia ingin semua aset itu bisa lebih dikenal di tingkat nasional dan internasional.
"Aceh Besar termasuk tarif nasional, daya alam yang Alami, tempat wisata dan menu makanan yang khas mampu menarik pengunjung dari dalam maupun mancanegara,"ujarnya.
Menurutnya ada tiga aspek objek wisata Aceh Besar yang bisa menarik wisatawan. Pertama adalah panorama alamnya yang indah, baik yang alami maupun yang buatan seperti gunung, pantai dan waduk.
Yang kedua adalah venue atau tempat-tempat yang menjadi objek wisata di Aceh Besar dan terakhir menu. Menurutnya makanan khas Aceh Besar mampu menarik minat wisatawan untuk datang ke sana.
“Program ke depan, saya ingin mengeksplorasi kembali objek wisata Aceh Besar dan mengangkat objek wisata yang belum tersentuh termasuk situs situs bersejarah di Aceh Besar," ujarnya.
Sebelum terpilih menjadi duta pariwisata Aceh Besar, Mulia Mardi merupakan peratoh muda Aceh yang bangga dengan Bahasa Aceh. Dia sering mengimbau pemuda Aceh agar bangga berbicara bahasa Aceh. Menurutnya bahasa daerah merupakan kekayaan budaya.
Jika Mulia berasal dari IAIN, Oky berasal dari Unsyiah. Kini dia tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum. Oky lahir di Indrapuri, 2 Oktober 1994. Selama setahun ke depan ia ingin mempublikasikan lagi tempat-tempat wisata di Aceh Besar. Beberapa di antaranya seperti benteng Indrapatra, waduk Keuliling, bungalow Lampuuk dan Mata Ie Hillside.
“Cara kami memperkenalkan pariwisata dan budaya Aceh Besar mempublikasikan tempat wisata yang belum dikenal luas. Jadi Aceh Besar sangat banyak objek wisatanya, kita harus menjaganya dan bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk sama-sama melestarikannya, seperti menjaga kebersihan, sehingga wisatawan yang berkunjung terasa nyaman dan mau kembali lagi. Selain itu juga menjaga agar objek wisata Aceh Besar tidak diklaim oleh tempat lain," ujarnya.
Untuk menjalankan programnya kedua anak muda ini sudah menyiapkan mental masing-masing. Mereka juga lebih mendalami dan memahami kebudayaan dan pariwisata Aceh Besar.(Ridha)
