Obsesi Beru Gayo Ade Sarinastiti
InfoAtjeh.com-DUA lesung pipi di wajahnya membuat gadis semampai ini kian terlihat manis saat tersenyum. Namanya Ade Sarinastiti. Gadis kelahiran Takengon, 6 Januari 1995, ini biasa dipanggil Ade.
Belum lama ini Ade mengikuti kompetisi pemilihan Duta Wisata Bener Meriah. Tak sia-sia, ia masuk lima besar finalis Duta Wisata Bener Meriah. Ia pun dinobatkan sebagai wakil lima Beru Gayo 2013.
Mempromosikan dataran tinggi Gayo, khususnya Bener Meriah, memang salah satu obsesinya. Menjadi duta wisata juga salah satu impian Ade. Kelak jika lulus kuliah, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Malikussaleh Lhokseumawe ini ingin bekerja di perusahaan media.
“Setelah lulus nanti Ade ingin bekerja menjadi tim kreatif di stasiun televisi,” ujar mahasiswi angkatan 2012 ini kepada The Atjeh Times, Senin pekan lalu. Keinginan itu tak muluk-muluk. Menyadari daerahnya kaya potensi wisata, Ade tertantang membuat program kreatif dan bisa menayangkan Bener Meriah di program itu. “Agar bisa dilihat oleh seluruh masyarakat yang ada di dunia,” ujar gadis yang mulai memenangkan lomba modeling sejak di Sekolah Dasar ini.
Dengan menjadi wakil duta wisata, Ade merasa punya banyak kesempatan untuk mengenalkan daerah berhawa sejuk itu kepada masyarakat luar. “Bener Meriah is very beautiful,” itulah kata pertama yang diucapkan Ade saat ditanyakan tentang daerah asalnya.
Bahkan, kata dia, banyak tempat eksotis di sana yang hingga kini belum diketahui orang. Danau Lut Kucak contohnya. Lut Kucak dalam bahasa lokal berarti laut kecil. Danau ini, kata Ade, ada di atas gunung Desa Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam. Warna airnya yang hijau akan menghipnotis siapa pun yang datang ke sana.
Selain danau ada juga air terjun Tensaran Bidin yang tingginya mencapai 50 meter. “Itu semua pemberian Tuhan, kita harus bisa memanfaatkan dengan baik semua keindahan itu. Bener Meriah memiliki semua potensinya,” ujar alumnus SMA Negeri Unggul Binaan Bener Meriah ini.
Dengan potensi alam yang dimiliki daerah penghasil kopi itu, putri pasangan Usman dan Halimah Bandu ini yakin dapat menarik minat wisatawan. Apalagi di sana juga ada kuda, yang jika dikembangkan dengan baik pasti menjadi sangat menarik.
Dara yang hobi fotografi dan tenis meja ini pun menjadikan jejaring sosial sebagai media berpromosi. Ia memanfaatkan Facebook, Twitter, dan Blog untuk memamerkan keindahan daerah asalnya. “Selain itu para pengunjung juga bisa disuguhkan dengan salah satu tarian khas kami, yaitu Guel, salah satu tarian yang biasanya digunakan untuk menyambut para petinggi daerah Gayo,” ujarnya
