"Halau Gajah, Pemkab Pidie Kerahkan Pasukan CRU Mane dan Mahout"

InfoAtjeh.com-Pidie – Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Pidie, menyatakan secara resmi bahwa ada tiga rumah warga Gampong Turue Cut, Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie  yang rusak berat akibat diamuk gajah, Rabu (3/7/2013) malam kemarin.

Akibatnya sebanyak tiga kepala keluarga harus tinggal di Meunasah Gampong setempat. Adapun ketiga rumah tersebut adalah milik Usman Ahmad, Sofyan dan Ilyas.

Sedangkan Pemkab Pidie melalui Dishutbun Pidie telah mengerahkan pasukan pasukan pengamanan hutan (Pamhut), Polhut serta dibantu oleh Conservation Respon Unit (CRU) Mane dan Mahout (penjinak Gajah) untuk menghalau kawanan gajah tersebut.

Komandan Polhut Pidie, Hamdani SHut, Jum’at (5/7/2013), kepada AtjehLINK mengatakan kawanan gajah yang kerap turun ke pemukiman warga itu diperkirakan berjumlah 20 ekor, namun yang merusak rumah warga pada Rabu malam kemarin sebanyak empat ekor gajah.

“Ketiga kepala keluarga yang rumahnya porak-poranda diamuk gajah itu kini sementara tidur di Meunasah Gampong karena mereka belum berani kembali ke rumah. Kawanan  gajah tersebut pun belum berhasil digiring kembali ke dalam hutan,” katanya.

Informasi terbaru, tim Mahout (penjinak gajah) dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sudah standby di lokasi kejadian. “Tim sudah bergerak ke lapangan untuk melakukan penggiringan gajah, namun kami masih menunggu tim dari Banda Aceh,” terang Hamdani.

Hamdani juga telah meminta Pemkab melalui dinas terkait untuk dapat membantu ketiga keluarga tersebut, selain sebagai korban amukan gajah, kondisi rumah para korban juga tidak layak huni.

“Kondisi rumah mereka hanya beratap rumbia, luasnya juga hanya 2×3 meter untuk dihuni tujuh orang. Kondisi rumah sangat tidak layak, Jangankan orang, gajah saja tidak sanggup melihatnya,” jelas Hamdani mengumpamakan.